Buku ini berisi analisis yang dilakukan pada SMA Wira Usaha, Bandungan, Kabupaten Semarang sebagai kajian dari kompetensi profesional konselor untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik. Salah satu kompetensi yang dituntut secara nyata dalam kinerjanya di sekolah, yaitu kompetensi menguasai landasan teoritis bimbingan dan konseling, memahami bidang-bidang garapan bimbingan dan konseling, menguasai pendekatan-pendekatan dan teknik-teknik bimbingan dan konseling, serta mampu menguasai teknologi dalam bimbingan dan konseling. Kekurangan konselor dalam melaksanakan kompetensi di atas akan memengaruhi hasil kinerja konselor itu sendiri dan akan berdampak juga pada siswa. Kekurangan ini tercermin pada Guru Bimbingan dan Konseling SMA Wira Usaha yang mengakui bahwa konselor di sana kurang mampu melaksanakan kompetensi pada poin menguasai landasan teoretis bimbingan dan konseling, di mana dalam poin ini penguasaan tentang teknologi bimbingan konseling juga diperlukan. Penggunaan teknologi sangat penting sebagai penunjang pemberian layanan, seperti a) mengenali berbagai media dalam bimbingan dan konseling, b) mengembangkan alat media bimbingan dan konseling, dan c) menggunakan media dalam layanan bimbingan dan konseling.
Peneliti menawarkan suatu model layanan informasi berbantuan audiovisual sebagai model yang digunakan untuk memberikan informasi tentang karier dengan menggunakan alternatif teori karier yang ada sehingga kematangan karier siswa SMA dapat dipahami dengan baik.