Perjalanan intelektual seorang Riyanto melintas batas teritorial dan waktu. Bermula dari Ngawi, lanjut ke Jambi, Kuala Lumpur Malaysia, dan Yogyakarta. Dari lulusan STM, kemudian mendapatkan beasiswa studi ke perguruan tinggi. Komplet. S-1, S-2, dan S-3. Kini Riyanto Guru Besar UII, perguruan tinggi Islam pertama sekaligus tertua di Indonesia.

Liku perjuangan studi–tak selalu mudah–dikisahkan runtut dan apik. Karier dosen yang terus melesat naik. Lalu, 16 tahun kemudian, mendapatkan pangkat akademik tertinggi. Profesor di satu bidang ilmu yang hanya sedikit orang bertekun di situ.

Riyanto adalah dosen pemilik tujuh paten. Paten terbaru (2019) adalah Alat Pendingin Bola Berjaket untuk Distilasi Pengolahan Limbah Batik. Bagaimana Profesor Riyanto merintis salah satu Program Studi Magister Eksakta di UII (2019), prodi yang pertama di perguruan tinggi swasta dan sekaligus distingtif di Indonesia–karena mengembangkan local genius minyak atsiri?

Buku ini cocok dibaca mahasiswa, guru, dosen, motivator, orang tua, masyarakat yang ingin meneladani praktik, baik seorang anak petani, yang gigih tekun meniti karier sampai pol, menjadi profesor. Selamat menyelami mutiara tiada tara, lalu mendapatkan hikmah tak terhingga.