Saat ini organisasi dikalangan mahasiswa cenderung ditakuti dan tidak disukai bahkan dihindari. Sikap antipati tersebut muncul dikarenakan berbagai alasan yang dimiliki oleh tiap mahasiswa. Alasan-alasan yang dimaksud sangat bervariasi tergantung cara pandang mahasiswa terhadap organisasi. Walupun terdapat juga sikap simpatik terhadap organisasi, namun secara khusus penulis mengkaji sikap antipatik mahasiswa terhadap organisasi. Oleh karena itu pada bagian ini akan dibahas berbagai stigma negatif yang sering dikaitkan dengan berorganisasi.

Stigma tersebut, perlu kita luruskan sebagai “pelaku organisasi semasa kuliah dulu”. Perlu ditelusuri lebih jauh, apakah memang benar bahwa organisasi penyebab “utama” seorang mahasiswa tidak selesai kuliahnya? Ataukah ada penyebab lainnya? Bagaimana dengan kondisi internal dan eksternal mahasiswa tersebut. Bisa saja karena faktor ekonomi, kesehatan, dan psikologis mahasiswa tersebut yang memang tidak mendukung dalam penyelesaian kuliahnya. Berorganisasi di waktu kuliah tidak akan ditakuti atau dihindari, jika kita mengetahui manfaatnya.

Organisasi sebenarnya dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan melihat para alumni yang sukses bekerja, maka tidak mustahil kitapun akan demikian. Bisa juga dengan organisasi yang telah menjalin kerjasama dalam kegiatan-kegiatan, ada kemungkinan bisa menjadi batu loncatan untuk melirik kinerja kita selama berorganisasi dan dijadika tenaga rekrutan, minimal calon staf atau pegawai.