isi buku: 1. Jujur, aku merasa nggak punya teman. 2. Aku cuma butuh teman cerita. Satu saja. 3. Sekarang, aku: seseorang tanpa circle. 4. Aku selalu jadi opsi kedua di hidup orang. 5. Latihan berteman dengan diri sendiri. 6. Jadi dewasa itu sepi, ya. 7. Introver dan ekstrover yang kesepian 8. Keluargaku nggak sehangat keluarga lain. 9. Kayaknya, nggak ada yang sayang sama aku. 10. Aku n…
Seumur hidupnya Alif tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya dilalui dengan berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, main bola di sawah dan mandi di air biru Danau Maninjau. Tiba-tiba dia harus melintasi punggung Sumatera menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia men…
Buku ini menjawab lebih 200 pertanyaan yang selalu ditanyakan oleh anak-anak dan sering tidak dapat dijawab oleh para orangtuanya
uku biografi ini dipersembahkan untuk memperkenalkan sosok Natalis Edowai, S.E., M.M. Sosok Muda sangat ingin mengabdikan dirinya kepada Nusa dan bangsanya. Lewat jalur politik, dia bisa mengabdikan dan kepeduliannya untuk bangsa yang tercinta ini. Kisah sedih dan bahagia terpatri dalam setiap Langkah dan sepak terjangnya. Sosok yang satu ini sangat menginspirasi bagi kaum muda Papua. Sem…
Kenapa yang gue lakuin selalu salah ? Apa gue dilahirin cuma untuk jadi orang yang gagal? Kenapa gue sering merasa cemas? Kayaknya, gue nggak punya alasan lagi untuk ngelanjutin hidup. Gue ngerasa kayak nggak punya teman. Ngak ada yang bisa ngertiin. Gue ring banget merasa ngak perguna.
Buku ini berisi analisis yang dilakukan pada SMA Wira Usaha, Bandungan, Kabupaten Semarang sebagai kajian dari kompetensi profesional konselor untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik. Salah satu kompetensi yang dituntut secara nyata dalam kinerjanya di sekolah, yaitu kompetensi menguasai landasan teoritis bimbingan dan konseling, memahami bidang-bidang garapan bimbingan dan kons…
Rata-rata pekerja menghabiskan waktu 8 jam per hari di kantor-belum terma- suk waktu pulang-pergi ke kantor dan saat harus lembur. Dari 24 jam yang kita miliki per hari, setidaknya seperti- ganya kita persembahkan untuk kantor tercinta. Eh sebentar, apakah kita be- nar-benar mencintai kantor kita? Bagaimana kalau tidak cinta? Salah- kah? Bagaimana kalau cinta, tapi tak kunjung dipromosi? Bagai…
isi buku: 1. Aku malu, takut, kecewa kalau gagal lagi. 2. Gimana kalau aku nggak jadi apa-apa di masa depan? 3. Gimana kalau aku nggak bisa memenuhi ekspektasi keluarga? 4. Gimana kalau aku salah ambil keputusan? 5. Gimana kalau aku nggak sanggup sama kehidupan di masa depan? alvi ardhi 6. Gimana kalau aku memang nggak berbakat, berpotensi, dan berguna? 7. Gimana kalau dia ninggalin aku…
isi buku: 1. Kenapa good-looking yang selalu dipilih? 2. Lalu, siapa yang akan memilihku? 3. Aku juga kayaknya nggak bisa apa-apa deh. 4. Skill apa, ya, yang cocok buat aku? 5. Tapi, aku harus mulai dari mana, ya? 6. Aku bukan malas, hanya takut gagal lagi. 7. Dan, aku malu, belum bisa banggain orangtua. 8. Dan, aku kalah jauh dari teman-temanku. 9. Jujur, aku iri sama pencapaian merek…
Berhenti mengeluh, berhenti menyusahkan orang lain, berhenti berteriak-teriak, berhenti menyimpan dendam, berhenti membicarakan orang lain dan berhenti merasa paling miskin, lemah, kecil dan tak berdaya. Dalam hidup ini kadang kita tak pernah terbesit pikiran untuk berkontemplasi memahami diri sendiri, sehingga kita seperti berjarak dengan diri sendiri. Dalam hidup yang selama ini kita habisk…