Text
Socioteenpreneur : Pendidikan Kewirausahaan Sosial-Spiritual
Remaja juga bisa menjadi socioteenpreneurship, why not. Pada awalnya mungkin bisa dimulai dari aktivitas yang dekat dengan pribadi masing-masing. Sebagai contoh, di daerah Solo, Yogya, dan sekitarnya kita mengenal adanya istilah sinoman atau laden. Kegiatan tersebut bisa menjadi salah satu ajang untuk latihan bagi para pemuda dan pemudi. Biasanya memang anak-anak SMP, SMA, dan mahasiswa yang nyinom.
Dengan mengikuti sinoman berarti menjadi bagian dari sebuah tim yang melayani para tamu undangan dalam sebuah acara, mungkin pesta pernikahan atau khitan dan sebagainya. Bekerja sukarela tanpa dibayar, untuk menyajikan makanan dan minuman bagi para tamu. Biasanya tetangga atau saudara sendiri yang mempunyai acara. Imbalannya hanya makan dan minum seperti halnya para tamu yang lain. Jika beruntung mendapatkan seragam sinoman, biasanya kalau pemilik hajat orang kaya dan dermawan.
Akan tetapi, dari sesi ini para sinoman mendapatkan guyub, silaturahmi, jalinan pertemanan, dan persahabatan yang kuat di antara mereka. Tak urung kebersamaan berlanjut dengan jalan-jalan bareng dan melakukan petualangan lainnya. Kebersamaan dan jalinan kuat persaudaraan ini bisa menjadi modal bagi seorang socioteenpreneur ketika akhirnya dia bergerak mewujudkan idenya dan membutuhkan dukungan tim yang solid.
Tidak tersedia versi lain