Text
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan
Kewirausahaan (KWU) berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Kehidupan manusia bersifat dinamis dan manusia harus berinteraksi dengan sesama. Disebut dinamis karena masalah yang dijumpai berubah terhadap waktu. Sebagai contoh sebelum tahun 1990, usaha perfilman layar lebar begitu laris. Stasiun televisi (TVRI) tidak menayangkan film-film menarik dan pemilik televisi swasta masih jarang. Usaha wartel begitu sukses karena saat itu HP belum ada. Namun sekarang HP bukanlah barang mewah melainkan kebutuhan. Terkadang perubahan begitu cepat sehingga di KWU mengenal istilah peluang. Jika peluang tidak kita manfaatkan kita tidak menjumpai lagi peluang yang sama dikemudian hari.
Tidak semua orang memiliki jiwa wiraswasta. Namun, jiwa itu dapat dilatih dan dipelajari sehingga jiwa kewiraswastaan seseorang dapat menjadi besar. Untuk memiliki jiwa itu haruslah memperkuat unsur-unsur wiraswasta. Wiraswasta mengenal 4 unsur yang keberadaannya saling berkaitan, yaitu unsur: pengetahuan, keterampilan, sikap mental, dan unsur kewaspadaan.
Modal bagi wiraswastawan bukanlah uang atau benda berharga, melainkan gagasan yang didukung dengan pengetahuan, kesempatan, dan waktu. Anda dapat melatih diri menjadi wiraswastawan. Lihatlah sekitar Anda, buatlah gagasan yang nantinya mampu menghasilkan uang. Jika satu cara tidak menguntungkan, gunakan cara yang lain. Sebagai contoh, bila produksi jeruk di daerah Anda begitu melimpah namun rasanya kecut sehingga harganya anjlok maka janganlah berfikir berdagang jeruk, tetapi berpikirlah memanfaatkan jeruk rasa kecut tadi sehingga bernilai jual. Misalnya, dibuat sirup atau produk lainnya sehingga awet, laku dijual, dan bernilai tambah.
Tidak tersedia versi lain