Text
Kepemimpinan Bahari : Sebuah alternatif kepemimpinan pemerintah Indonesia
Apakah hubungan antara pelajaran dari laut dengan kepribadian, daya tahan dan daya juang suatu bangsa sebagai modal yang mutlak dalam memasuki abad modern ini? Di tengah laut, sebuah kapal harus benar-benar mandiri. Tidak seperti orang darat yang masih bisa menghindari konflik atau ancaman, bersembunyi atau berdiam, mengulur atau menunda, orang laut tidak bisa menghindar dari badai dan topan, melainkan menghadapi dan menaklukkannya dengan sekuat tenaga. Orang laut harus pandai membaca tanda- tanda, dan arif mendengar bisikan-bisikan di sela-sela deru badai dan amukan topan.
Sejarah menunjukkan bahwa bangsa-bangsa yang memiliki tradisi bahari dan pernah jaya di laut, meninggalkan warisan yang mengandung nilai spiritual-sosial sampai sekarang. Mitologi dan legenda, pamali dan pantangan, keberanian dan pengorbanan. Sejak zaman dahulu, Indonesia demikian juga. Ia bersemangat bahari: Di Laut Kita Jaya (Jalesveva Jayamahe).
Budaya laut adalah kemandirian, keberanian, akurasi, kecermatan, dan kecepatan bertindak, kepercayaan, kebersamaan, keterbukaan. Baik awak kapal maupun penumpang, terikat pada kondisi dan nasib yang sama; timbul atau tenggelam, hidup atau mati.
Tidak tersedia versi lain