Text
Soeratin Sosrosoegondo: Menentang Penjajahan Belanda dengan Sepak Bola Kebangsaan
Sebagai organisasi olahraga yang tertua di Indonesia (dilahirkan 19 April 1930 di Yogyakarta), apalagi kelahirannya di saat-saat kaum penjajah Belanda sedang bereforia menikmati sumber daya alam Indonesia yang berlimpah, sambil menekan kehidupan dan kebebasan warga pribumi, dengan sendirinya kelahiran PSSI, pelan- pelan, tetapi pasti, telah membangkitkan dan menularkan ke sana ke mari roh nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia, terutama komunitas kaum mudanya. Dalam kaitan inilah peran Soeratin Sosrosoegondo, salah seorang intelektual berdarah biru dari Yogyakarta, yang menjadi inisiator dan pelopor terbentuk dan berdirinya PSSI, perlu ditelusuri dan dicatat secara khusus. Ir. Soeratin memegang teguh sikapnya, baik di saat- saat memimpin PSSI di era penjajahan maupun setelah Proklamasi Kemerdekaan (era revolusi/perjuangan fisik) yang bersemboyankan "merdeka atau mati". Saat itu berlaku caraka: "Dwiwarna Purwa Cendekia Wusana", yang artinya "Perjuangan untuk kepentingan negara dan bangsa didahulukan, baru kemudian upaya untuk penguasaan ilmu atau belajar". Ia tidak lagi belajar, tetapi justru menjadi pembina para mahasiswa (terutama eks ITB Bandung) yang angkat senjata melawan tentara Belanda.
Buku ini berusaha menyajikan suatu karya yang menelusuri perkembangan sepak bola melalui perjalanan perjuangan Ir. Soeratin yang tentunya tidak bisa dilepaskan pertalian antara masa lalu dan masa sekarang.
Tidak tersedia versi lain